Maret 26, 2012

LED (Light Emitting Diode)







LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan. Perlu diperhatikan juga arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V - 3,5 V. jika lebih dari 20 mA LED akan terbakar. juga voltasenya jangan melebihi dari karakteristik dari LED. Agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.



Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan :
1. Infra merah : 1,6 V
2. Merah : 1,8 V – 2,1 V
3. Oranye : 2,2 V
4. Kuning : 2,4 V
5. Hijau : 2,6 V
6. Biru : 3,0 V – 3,5 V
7. Putih : 3,0 – 3,6 V
8. Ultraviolet : 3,5 V

Berdasarkan Hukum Ohm, V=I.R
Keterangan : V = tegangan, I = arus listrik, R = Resistor.
Apabila kita mencari nilai resistor maka : R = V/I
R =(Vs-Vd) / I
Vs = tegangan sumber(batry,accu,power suply).
Vd = jatuh tegangan.

contoh :
diketahui LED warna hijau tegangan jatuhnya 2,6 V
sumber tegangan dari adaptor 12 Volt
berapa nilai resistor....>
I= 20 mA = 0,02 A ( arus max LED)

jawab :
R=(VS-Vd)/I
R=(12-2,6)/0,02
R=470 Ohm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan comment tapi yang sopan yach..?